
Investor legendaris Amerika Serikat, John B. Neff, mengungkapkan bahwa penilaian yang tepat adalah syarat utama untuk mencapai kesuksesan investasi. Salah satu indikator yang ia pakai adalah Price to Earning Ratio (P/E).
Melansir The Economic Times, Neff berpendapat bahwa investor tidak memerlukan saham-saham glamor atau pasar bullish untuk mencapai tujuan investasi mereka. Prinsip ini tercermin dalam perjalanan karier Neff sebagai manajer dana investasi, di mana ia kerap kali memilih saham-saham yang tidak menarik perhatian banyak orang, namun memberikan keuntungan yang luar biasa.
Dalam bukunya “John Neff on Investing,” Neff menjelaskan bahwa penilaian yang baik akan menyoroti peluang investasi yang ada, sementara keteguhan akan membantu investor bertahan dalam keputusan mereka, meskipun dunia investasi bergerak ke arah yang berbeda. Ia mengakui bahwa saham-saham yang dianggap buruk oleh pasar sering kali terlihat indah di matanya.
“Bagi kami, saham yang terlihat jelek sering kali justru indah,” tulis Neff dalam bukunya.
Neff, yang meninggal pada tahun 2019, dikenal sebagai investor, manajer dana, dan filantropis yang memiliki rekam jejak investasi yang tak tertandingi. Selama kariernya, ia memimpin Windsor Fund hingga menjadi dana investasi terbesar pada masanya.
Di bawah kepemimpinan Neff, pengembalian Windsor Fund meningkat hingga 13,7% per tahun selama tiga dekade. Namun, dana tersebut ditutup untuk investor baru pada tahun 1980-an. Neff akhirnya pensiun dari Vanguard, manajer investasi yang mengelola Windsor Fund, pada tahun 1995.
Strategi investasi Neff mungkin tidak menarik perhatian, namun hasil yang diperolehnya sangatlah mengesankan. Neff sendiri menggambarkan Windsor Fund sebagai dana yang “relatif biasa-biasa saja, membosankan, konservatif,” yang sering diabaikan oleh investor.
Namun, dengan fokus pada saham-saham yang terpuruk dan tidak disukai, Neff mampu menemukan nilai yang diabaikan oleh sebagian besar investor. Ketika pasar akhirnya menyadari potensi saham-saham tersebut, Neff dan kliennya meraup keuntungan yang besar.
Sepanjang kariernya yang cemerlang sebagai manajer dana, Neff sering kali mengabaikan kesempatan untuk berinvestasi di saham-saham besar yang sedang naik daun. Sebaliknya, ia lebih memilih saham-saham yang murah dan berkinerja buruk.
Selama 31 tahun sebagai manajer portofolio untuk Vanguard’s Windsor dan Gemini II Funds, Neff berhasil mengalahkan pasar sebanyak 22 kali. Pandangannya yang kontrarian membuatnya mampu menemukan nilai di saham-saham yang diabaikan oleh investor lain.
Ketika pasar akhirnya menyadari potensi saham-saham tersebut, Neff dan kliennya meraup keuntungan yang besar.
Neff berbagi kebijaksanaan investasinya dalam bukunya, yang membuatnya dikenal secara internasional sebagai “investor yang bijak”. Ia selalu mencari saham-saham yang terpuruk atau tidak disukai untuk menemukan nilai yang tersembunyi.
Neff memiliki kemampuan untuk melihat nilai di saham yang tidak dilihat oleh orang lain. Ia sangat percaya pada investasi dengan rasio P/E (price earnings ratio) yang rendah, dan mengaitkan kesuksesan Windsor Fund dengan metode investasi P/E rendah yang dianggapnya sebagai metode investasi paling andal.
“Riset menunjukkan bahwa investasi dengan P/E rendah berhasil, namun tidak ada bukti yang lebih meyakinkan dari rekam jejak Windsor Fund,” kata Neff.
Ia menekankan bahwa investor harus mempertimbangkan perusahaan dengan rasio harga terhadap laba yang rendah sebagai titik awal yang baik saat membangun portofolio.
“Saham dengan P/E rendah biasanya kurang mendapat perhatian dan ekspektasi orang terhadapnya juga rendah. Namun, investasi pada saham dengan P/E rendah membawa keuntungan tanpa penalti. Anda bisa meningkatkan kinerja keuangan Anda dengan saham-saham ini,” tambahnya.
Neff juga percaya bahwa investor harus memiliki pendekatan kontrarian dan mencari bisnis yang terpuruk dan sudah tidak lagi digemari pasar, serta menghindari saham-saham glamor yang populer.
“Sepanjang karier saya, saya sering kali berseberangan dengan pasar saham. Kesuksesan Windsor akhirnya berasal dari kemauan kami untuk keluar dari pelukan keramaian dan menghadapi risiko malu. Mengambil pandangan yang tidak populer adalah cara kami menghasilkan uang. Investor yang cerdas selalu berpikiran terbuka, dipengaruhi oleh sejarah, dan memiliki selera humor,” ujarnya.
Neff juga menyarankan agar para investor hanya berinvestasi pada saham-saham siklis yang membosankan dan memilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba di atas 7%. “Triknya adalah menemukan perusahaan yang murah berdasarkan rasio harga terhadap laba dan juga memiliki pertumbuhan laba yang kuat,” pungkas Neff.