Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah pernyataan bank sentral AS (The Fed) yang mengurangi kekhawatiran pelaku pasar dan sikap wait and see perihal data cadangan devisa (cadev) Indonesia pagi hari ini.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,12% di angka Rp16.150/US$ pada hari ini, Rabu (7/8/2024). Hal ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (6/8/2024) yang juga menguat sebesar 0,12%.
Sementara DXY pada pukul 08:55 WIB naik 0,23% di angka 103,2. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 102,97.
Pergerakan Rupiah
Pergerakan rupiah hari ini masih diselimuti sentimen nada dovish yang datang dari The Fed yang berujung pada meredanya kekhawatiran resesi di AS.
Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee mengingatkan bahwa The Fed tidak akan merasa terpaksa untuk memangkas suku bunga sesuai keinginan pasar. The Fed tetap bergerak sesuai data yang berkembang.
Komentar penolakan pejabat the Fed terhadap resesi tersebut setidaknya memberikan “angin segar” yang membuat kekhawatiran mereda.
Kendati demikian, survei CME FedWatch Tool tetap menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan besar akan memangkas suku bunganya pada pertemuan September mendatang.
Jika hal tersebut benar terjadi, maka tekanan terhadap rupiah akan semakin minim.
Selain itu, pada hari ini juga pelaku pasar sedang menunggu data cadev yang akan dirilis Bank Indonesia (BI).
Disaat posisi cadev masih cukup mumpuni dan relatif stabil, maka hal ini akan menjadi sentimen positif bagi rupiah karena cadev yang besar akan memberikan ruang yang cukup bagi BI untuk menstabilkan nilai tukar mata uang Garuda ke depannya.