IHSG Dibuka Cerah Lagi, Horor Pasar Keuangan Sudah Berakhir?

Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada awal perdagangan sesi I Rabu (7/8/2024), di tengah sedikit membaiknya sentimen pasar global.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,53% ke posisi 7.166,69. Selang sepuluh menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung naik sedikit menjadi 0,58% ke 7.170,71. IHSG masih berada di level psikologis 7.100. Namun jika penguatan semakin kencang, potensi IHSG ke level 7.200-an lagi pun terbuka lebar.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 716 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 68.536 kali.

IHSG cenderung kembali menguat, di tengah cenderung sedikit membaiknya sentimen pasar global dan dalam negeri, setelah adanya nada dovish dari beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Seperti diketahui, bursa saham menjadi lautan merah pada Senin pekan ini karena aksi jual besar-besaran. Kondisi ini semula dikhawatirkan akan berlangsung lama. Namun, saham dengan cepat berbalik arah pada Selasa kemarin, meski beberapa terpantau masih melanjutkan koreksinya.

Pada hari ini, selain karena adanya nada dovish beberapa pejabat The Fed, pasar juga akan memantau rilis data neraca dagang China sampai cadangan devisa RI.

Para pejabat the Fed baru-baru ini memberikan komentar penolakan terhadap gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi.

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, juga mengingatkan jika ambruknya saham pada pekan lalu dan Senin tidak bisa memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga sesuai keinginan pasar. The Fed tetap bergerak sesuai data yang berkembang.

“Tidak ada dalam mandat Fed yang bertujuan untuk memastikan bahwa pasar saham merasa nyaman,” kata Goolsbee, dalam wawancara dengan New York Times.

Sebagaimana diketahui, pada awal pekan ini, market dilanda volatilitas yang sangat tinggi, VIX index yang mengukur ketidakpastian pasar hanya dalam sehari naik lebih dari 60%. Seluruh instrumen di pasar keuangan global pun tak kebal dari goncangan.

Meski begitu, pada kemarin VIX indeks sudah kembali turun dengan cepat yang menunjukkan pemulihan pasar keuangan, termasuk IHSG sampai rupiah.

Pemulihan gerak pasar yang cepat, salah satunya dipengaruhi komentar para petinggi The Fed yang menolak gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi

Komentar penolakan pejabat The Fed terhadap resesi tersebut setidaknya memberikan “angin segar” yang membuat kekhawatiran mereda.

Melansir dari Reuters, beberapa dari mereka juga tidak tinggal diam, mereka juga menegaskan bahwa The Fed perlu segera memangkas suku bunga untuk menghindari potensi kemunduran ekonomi.

Pelaku pasar kini membaca peluang sekitar 75% bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada September. Menurut alat FedWatch dari CME Group Investor mengestimasi Fed Funds Rate (FFR) pada akhir tahun mencapai 4,25 – 4,50%.

Beralih ke domestik, akan ada rilis data cadangan devisa untuk periode Juli 2024 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) pada pagi ini sekitar pukul 10,00 WIB.

Posisi cadangan devisa diperkirakan bisa turun lantaran dipengaruhi prospek pelemahan permintaan ekspor dan kinerja rupiah yang mengecewakan bulan lalu.

Salah satunya dari pelemahan permintaan ekspor ke AS, meskipun ekspor Indonesia ke AS tidak sebesar ke China, tetapi bahan baku atau barang setengah jadi yang dikirim ke China juga akan diolah dan berakhir di AS lagi.

Melihat dari sisi makro, pelemahan ekspor ke AS ini disinyalir karena daya beli yang turun di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan di tambah kondisi manufaktur yang masih terkontraksi.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar US$ 140,2 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2024 sebesar US$ 139,0 miliar.

Bukan Rp12.950 per Liter, Harga Keekonomian Pertamax Naik

Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga masih menahan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi RON 92 diangka Rp12.950 per liter. Sementara untuk BBM non subsidi lainnya seperti Pertamax Green 95, Dexlite, Pertamina Dex mengalami kenaikan.

Sejatinya, harga keekonomian BBM jenis Pertamax sudah bukan lagi Rp 12.950 per liter. Jika ingin melihat harga BBM keekonomian sejenis Pertamax atau RON 92 bisa dilihat dari SPBU kompetitor Pertamina seperti Shell Super milik Shell Indonesia, kemudian BP 92 milik BP-AKR dan Revvo 92 milik Vivo Energy Indonesia.

Lantas, sebenarnya berapa harga asli alias harga keekonomian dari BBM jenis Pertamax (RON 92) pada periode Agustus 2024 ini?

Harga BBM dengan RON 92 kini sudah berada di kisaran Rp 13.850 sampai Rp 14.520 per liter. Artinya, harga jual BBM Pertamax masih jauh lebih rendah dengan harga jual BBM sejenis di SPBU lainnya.

Misalnya, produk BBM RON 92 milik PT Vivo Energy Indonesia yakni Revvo 92 sekarang dibanderol dengan harga Rp 14.320 per liter. Kemudian BP 92 yang dijual seharga Rp 13.850 per liter. Sedangkan SPBU Shell menjual BBM setara Pertamax yakni Shell Super seharga Rp 14.520 per liter.

“PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,”

Berikut daftar harga BBM, berlaku sejak 2 Agustus 2024:

BBM Pertamina DKI Jakarta:

Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

Pertalite: Rp 10.000/liter
Pertamax: Rp 12.950/liter
Pertamax Green 95: Rp 15.000/liter
Pertamax Turbo: Rp 15.450/liter
Dexlite: Rp 15.350/liter
Pertamina Dex: Rp 15.650/liter


BBM Shell:

Shell Super (RON 92): Rp14.520/liter
Shell V Power (RON 95): Rp15.370/liter
Shell V Power Diesel: Rp 15.810/liter
Shell Diesel Extra: Rp15.480/liter (hanya di Jawa Timur)
Shell V-power Nitro: Rp15.600/liter (kecuali di Jawa Timur)

BBM BP-AKR:
BP Ultimate: Rp 15.370/liter
BP 92: Rp 13.850/liter
BP diesel: Rp 15.480/liter (hanya di Jawa Timur)
BP Ultimate Diesel: Rp 15.810/liter (hanya di Jawa Timur)

BBM Vivo

Revvo 95: Rp15.150/liter

Revvo 92: Rp14.320/liter

Revvo 90: Rp 12.900/liter.

Gen Z Mudah Depresi Padahal Jam Kerja RI Paling Dikit se ASEAN

Anak muda kaum generasi Z kini mudah putus asa saat mendapat tekanan di dunia kerja. Tingkat depresi generasi Z pun lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya padahal jam kerjanya lebih sedikit.

Menurut laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi depresi Indonesia sebesar 1,4% pada 2023.

Ditinjau berdasarkan kelompok usianya, prevalensi depresi paling banyak dirasakan oleh usia 15-24 tahun atau generasi Z, yakni sebesar 2%.

Generasi Z mudah depresi terutama saat berada di lingkungan pekerjaan yang keras. Dimana status tingkat depresi tertinggi berdasarkan status pekerjaannya, pegawai swasta menempati posisi kelima atau keenam dengan angka prevalensi berada di 1%.

Padahal jika melihat dari jam kerja yang ada di Indonesia, negara kita menempati jam kerja terpendek kedua di Asia Tenggara.

Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), jam kerja Indonesia termasuk dalam terpendek di wilayah Asia Tenggara. Rata-rata jam kerja di Indonesia mencapai 40 jam kerja per minggu.

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, jam kerja di Indonesia diatur sebagai berikut:

1. Jam kerja normal: Maksimal 7 jam per hari dan 40 jam per minggu untuk 6 hari kerja dalam seminggu, atau 8 jam per hari dan 40 jam per minggu untuk 5 hari kerja dalam seminggu.

2. Lembur: Jam kerja lembur diperbolehkan maksimal 3 jam per hari dan 14 jam per minggu, dengan syarat-syarat tertentu dan kompensasi yang sesuai.

Ingin Tahu Seputar Pasar Saham, Yuk Ikut Kelas Cuan!

Meski berpotensi mendatangkan banyak keuntungan, investor harus tahu bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pergerakan harga saham pun seringkali dipengaruhi oleh faktor ekonomi global maupun nasional.

Sebagai contoh, kebijakan kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed di Amerika Serikat ternyata diikuti oleh kenaikan suku bunga acuan di dalam negeri oleh Bank Indonesia. Kebijakan seperti ini turut mempengaruhi kinerja sejumlah emiten di pasar modal.

Hal ini menandakan kinerja harga saham di pasar modal sangat erat kaitannya dengan dinamika kondisi makroekonomi. Alhasil, investor harus rajin mencari tahu informasi terkait perkembangan ekonomi nasional dan global agar dapat mengambil keputusan investasi saham yang lebih tepat dan bijaksana.

Melihat hal itu, CNBC Indonesia kembali menggelar Kelas Cuan yang membahas pengenalan investasi saham. Acara Stock Market Mastery ini akan mengangkat tema “Cari Tahu Hubungan Makro Ekonomi dan Pasar Saham” secara daring melalui platform zoom. Pelaksanaannya akan dilakukan Sabtu, 31 Agustus 2024 pada pukul 09.30-11.30 WIB.

Perlu diketahui, kelas ini akan mengupas tuntas terkait pasar saham bersama Financial Expert CNBC Indonesia, yakni Olivia Louise. Dengan begitu, para peserta bisa mendapatkan segudang ilmu investasi dari seorang profesional yang berpengalaman.

Bagi Anda yang ingin cuan dari hasil investasi saham bisa banget untuk bergabung dengan kelas cuan tersebut dengan biaya Rp 50 ribu dan mendapatkan free certificate. Jadi jangan sampai ketinggalan Sobat CNBC Indonesia. Yuk daftar di sini.

Pasukan Putin Menggila, Tembus Pertahanan Ukraina-Siap Rebut Kota Baru

Rusia kembali melakukan serbuan baru di beberapa garis depan di wilayah timur Ukraina, tepatnya di Donetsk. Dengan memanfaatkan keunggulan tenaga kerja dan persenjataan, pasukan Rusia telah berjuang menuju kota-kota besar Ukraina.

Satu kemajuan baru-baru ini telah memungkinkan Rusia untuk membuka wilayah penting hanya 20 km (12 mil) dari Pokrovsk, pusat logistik penting dan masih menjadi rumah bagi sekitar 60.000 orang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (1/8/2024) mengatakan bahwa Pokrovsk sekarang menjadi target utama Rusia. Moskow sendiri telah mengklaim kendali atas empat desa di sebelah timur Pokrovsk pada minggu lalu.

Serangan ini membuat penduduk lokal di Ukraina Timur berbondong-bondong terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Salah satu warga bernama Volodymyr Arkhipov merenungkan serangan Rusia yang memaksanya meninggalkan rumah keduanya dalam dua tahun terakhir. Ia duduk di gerbong kereta kelas tiga yang hendak meninggalkan stasiun kereta Pokrovsk di Ukraina Timur.

“Saya mengangkut mayat di tempat (Rusia) mengebom kami, seorang wanita berusia 37 tahun … saat kami menggalinya, dia sudah mati lemas,” kata pria berusia 57 tahun, seperti dikutip Reuters. Ia menggambarkan hari-hari terakhirnya di kota Toretsk yang dilanda perang sebelum dievakuasi.

Kereta berat era Soviet itu bergerak cepat, membawanya dan pamannya yang berusia 84 tahun, Mykola Arkhipov, menuju Ukraina Barat dari Pokrovsk, tempat mereka bermalam setelah tiba dengan bus dari Toretsk yang dilanda perang, 30 mil ke arah timur.

Kedua pria itu merupakan bagian dari gelombang penduduk yang melarikan diri dari serbuan Rusia, saat Moskow perlahan-lahan menerobos pertahanan Ukraina yang sebelumnya kokoh.

Tentara Rusia telah mencapai tepi Toretsk, tempat gubernur daerah tersebut mengatakan seminggu yang lalu bahwa hanya 3.500 orang yang tersisa, lebih dari 10% dari populasi sebelum perang. Lebih banyak lagi yang telah dievakuasi oleh pihak berwenang dan organisasi kemanusiaan.

“Daerah (di pinggiran) tempat mereka masuk telah diratakan dengan tanah,” kenang Volodymyr Arkhipov, yang telah melarikan diri ke sana bersama keponakannya dari kota Rubizhne di timur pada bulan April 2022, tak lama sebelum Rusia merebutnya.

Arkhipov dengan muram menceritakan bahwa ia berasal dari Rusia dan telah pindah ke Ukraina pada usia 30 tahun. Ini sebuah kisah umum di Ukraina timur, tempat banyak orang Rusia bermigrasi selama era Soviet untuk bekerja di pabrik-pabrik dan tambang batu bara di wilayah tersebut.

Keluarga Arkhipov dan orang-orang lain yang dievakuasi bersama mereka tampak linglung saat tiba dari Toretsk di tempat penampungan di Pokrovsk pada Selasa. Mereka membawa beberapa barang yang dapat mereka bawa dan dimasukkan ke dalam koper dan tas belanjaan.

Mereka memberikan gambaran yang mengerikan tentang kematian dan kehancuran warga sipil yang disebabkan oleh penembakan yang intens.

Para pengungsi mengatakan penembakan itu begitu intens sehingga penduduk setempat tidak dapat lagi mencapai pemakaman kota untuk menguburkan korban tewas dan harus mencari petak-petak tanah di dalam kota sebagai gantinya.

Kriteria Pengguna BBM Pertalite Sudah Final, Kendaraan Apa yang Boleh?

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah selesai merumuskan siapa saja yang berhak untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Solar Subsidi dan Pertalite.

Kelak, kriteria pengguna BBM subsidi itu akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Saat ini, proses penerbitan Perpres tersebut sudah di tangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Iya, tapi ini kan kita memutuskan (BBM bersubsidi) yang berhaknya siapa, yang tidak berhaknya siapa, itu kan banyak pertimbangan. Sekarang, kalau di pembahasan di level saya, di eselon 1 sudah selesai, sudah dibahas di levelnya Pak Menteri sudah selesai, di Menko, sekarang lagi Bapak Presiden,” bebernya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Dengan sudah adanya kriteria itu, kelak, masyarakat yang tidak berhak membeli BBM bersubsidi dilarang untuk menggunakan BBM bersubsidi sesuai dengan kriteria yang dirumuskan.

“Di dalam revisi Perpres tersebut, kita ingin memastikan tepat sasaran. Yang berhak, ukurannya berhaknya itu bagaimana, kan ada ukurannya. Nah, hanya itu saja yang bisa. Yang tidak berhak, ya Jangan menggunakan yang bersubsidi,” tambahnya.

Tak cuma kriteria pengguna BBM Pertalite, pengguna BBM bersubsidi jenis Solar Subsidi juga akan dipertegas lagi dalam revisi aturan yang akan diterbitkan tersebut. “Kita ingin lebih memastikan saja, yang tidak, yang ini, yang boleh, yang itu. Lebih diperjelas, ditegaskan,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, di dalam draf revisi Perpres 191 sebelumnya, salah satu kriteria pembatasan yang diusulkan yakni berdasarkan kapasitas mesin mobil, di mana untuk mobil di bawah 1.400 cubicle centimeter (cc) dan untuk motor di bawah 250 cc. Artinya, mobil dan motor yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak diperbolehkan menenggak BBM subsidi.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan saat ini pemerintah masih terus melakukan kajian terkait kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM jenis Pertalite.

Menurut Agus, kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM jenis Pertalite nantinya tidak hanya mengacu pada spesifikasi mobil berdasarkan cubicle centimeter (cc) mesin. Namun lebih kepada siapa pengguna dari mobil tersebut.

“Yang pertama adalah, data dasarnya adalah siapa sih pengguna. Pengguna yang layak dilindungi. Yang paling dasar adalah kendaraan-kendaraan kan kendaraan umum. Untuk yang kendaraan masyarakat menengah sama,” ujar Agus saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (12/7/2024).

Agus menyebut kendaraan umum seperti taxi online nantinya masih akan masuk dalam kategori yang berhak mengkonsumsi Pertalite. Hanya saja, hal itu tidak berlaku bagi taksi online seperti Silverbird yang masuk ke dalam kategori mewah atau premium. “Itu nggak masuk taksi online. Maksudnya yang kelas biasa (dapat). Kalau lux ya enggak,” kata dia.

Awas! Pasar Keuangan RI Bisa Sport Jantung, Nasib Investor di The Fed

Para pelaku pasar sedang menunggu sembari gugup menantikan pengumuman suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.

Bukan karena kebijakan suku bunga Juli yang memperkirakan The Fed tetap mempertahankan suku bunganya di target 5,25%-5,5%, tapi komentar mengenai proyeksi kapan akhir dari era suku bunga tinggi. 

Pasalnya optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun ini besar. Sementara data-data ekonomi AS terakhir menunjukkan bahwa ekonomi negara adidaya tersebut masih kuat, sehingga muncul perkiraan bahwa penurunan inflasi sesuai target 2% dipandang masih jauh.

Padahal inflasi adalah kunci utama bagi The Fed untuk lebih yakin menurunkan suku bunga. 

Ketidakpastian membuat para pelaku pasar lebih nyaman mengambil sikap wait and see. Hal ini yang kemudian menyeret performa pasar keuangan Indonesia ke zona negatif pada perdagangan kemarin, Selasa (30/7/2024). 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (30/7/2024). Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,65% ke posisi 7.241,86.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan mencapai sekitar Rp8,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 14 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 260 saham menguat, 305 saham terkoreksi, dan 220 saham cenderung stagnan.

Penurunan IHSG membuat pasar saham Indonesia mendapatkan cap performa buruk sepanjang kemarin jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Kinerja IHSG yang negatif membuat pasar saham Indonesia berada di peringkat lima dari enam bursa di Asia Tenggara.

Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,2%.

Di sisi lain, rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,12% di angka Rp16.295/US$ pada perdagangan kemarin, Selasa (30/7/2024). 

Soal Proyek di IKN, Ciputra (CTRA) Bilang Gini

Emiten pengembang properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memberikan kabar terbaru terkait komitmen investasinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Diketahui, perusahaan masih belum groundbreaking atau memulai pembangunan proyek di sana.

Direktur CTRA Budiarsa Sastrawinata mengungkapkan proyek tersebut akan bertempatan di ring 2 di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Maka demikian, pihaknya masih menunggu pembangunan di KIPP IKN rampung.

“Lokasinya berada di luar sumbu [kebangsaan]. Jadi, memang bukan di daerah prioritas utama sebagai pusat pemerintahan yang sekarang sedang dikembangkan. Jadi dari segi waktu kita belum waktunya memulai itu,” jelas Budiarsa saat Paparan Publik di Ciputra World 1, Jakarta, dikutip Jumat (2/8/2024).

Ia juga mengungkapkan bahwa pengembangan yang CTRA canangkan di IKN adalah pengembangan terintegrasi dengan konsep MICE, yang merupakan singkatan dari meeting, incentive, conference, and exhibition.

“Rencana pastinya mungkin ya di tahap begitu yang sumbu ini pengembangannya sudah mendekati selesai, tentu akan melakukan pengembangan ke tahap 2,” imbuhnya.

Sementara itu, Budiarsa mengungkap pihaknya masih berkomitmen untuk membangun sebanyak 10 rumah susun (rusun) di IKN. Ia menerangkan rencana pembangunan 10 tower rusun di IKN itu bakal dilakukan lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun.

“Nilai total kita kan bangun 10 tower, kira-kira total investasi itu sekitar Rp3,5 triliun equity perlu 30%,” pungkasnya.

Saat ini rencana tersebut masih dalam tahap finalisasi studi kelayakan atau feasibility study (FS). Budiarsa tidak memberikan tanggal pasti kapan proyek tersebut akan dibangun.

Ia mengungkapkan bahwa prosesnya melalui tahap yang panjang. Setelah melewati FS, CTRA harus memperoleh persetujuan FS, pengkurasian design rusun, hingga melalui tahap lelang.

Muncul Data Terbaru RI, Mirip Kondisi Krisis 1998 & 2020

Catatan buruk mengenai situasi perekonomian Indonesia hari ini terus terungkap. Terbaru dapat dilihat dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait indeks harga konsumen (IHK).

Pada Juli 2024, Indonesia kembali mengalami deflasi sebesar 0,18% (month to month/mtm). Artinya, dalam tiga bulan sudah mengalami deflasi (mtm) yakni pada Mei 2024 sebesar 0,03%, sebesar 0,08% pada Juni 2024, dan sebesar 0,18% pada Juli 2024.

Deflasi selama tiga bulan beruntun adalah hal yang sangat terjadi di Indonesia. Dalam rentang waktu 1986-2024 atau 38 tahun terakhir, deflasi selama tiga bulan beruntun hanya dua kali terjadi yakni pada 1999 dan 2020.

Indonesia mencatat deflasi tiga bulan beruntun pada 2020 yakni pada Juli (-0,1%), Agustus (-0,05%), dan September (-0,05%).

Deflasi tiga bulan beruntun sebelumnya yang terjadi pada 1999. Pada tahun tersebut, deflasi bahkan terjadi dalam lima bulan beruntun yakni pada Maret (-0,18%), April (-0,68%), Mei (-0,28%), Juni (-0,34%), Juli (-1,05%), Agustus (-0,93%), dan September (-0,68%).

Sebagai catatan, kondisi ekonomi pada 1999 adalah saat ekonomi Indonesia pasca dan dalam kondisi krisis.
Ekonomi 1999 masih terdampak besar karena Krisis Moneter 1997/1998. Dampak tersebut terlihat pada lonjakan pengangguran dari 4,63% pada 1998 menjadi 6,36% pada 1999.

Prosentase penduduk miskin juga masih sangat tinggi yakni 23,41% pada1999. Bandingkan dengan kondisi sebelum krisis yang hanya 17,47%.

Inflasi hanya mencapai 2% pada 1999 setelah terbang 77,6% pada 1998. Banyaknya pabrik yang tutup, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan pergolakan politik membuat ekonomi melambat hingga daya beli melemah.

Demikian juga yang terjadi pada 2020. Pandemi Covod-19 menghantam dunia dan Indonesia. Aktivitas ekonomi lumpuh sehingga Indonesia sampai jatuh ke jurang resesi. Ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07% pada 2022 sementara tingkat kemiskinan dan pengangguran melonjak.

Inflasi hanya menembus 1,68% pada 2020 yang menjadi level terendah sepanjang masa. Inflasi jatuh lebih didasari pada ambruknya permintaan dan melemahnya daya beli. Banyaknya PHK, berkurangnya pendapatan, mandegnya ekonomi membuat banyak masyarakat menahan atau mengurangi konsumsi.

Aktivitas konsumsi juga terhambat dengan pembatasan mobilitas. Pertokoan hingga hotel beberapa kali mesti ditutup total karena melonjaknya kasus Covid-19.

Penurunan Daya Beli

Kondisi ekonomi yang memburuk juga tengah menghantam Indonesia tahun ini. PHK semakin merajalela sementara harga pangan banyak yang melonjak mulai dari beras hingga gula. Kondisi ini ikut menekan permintaan masyarakat.

Berdasarkan data kementerian ketenagakerjaan (kemnaker), pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 orang tenaga kerja yang terkena PHK. Angka tersebut naik 21,4% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 26.400 orang.

Sejumlah indikator menunjukkan adanya pelemahan daya beli sehingga masyarakat terpaksa mengurangi belanja.
Data Bank Indonesia menyebut proprosi konsumsi masyarakat Indonesia pada Juni berada di angka 73,9%. Proporsi ini lebihbaik dibanidngkan Mei tetapi jauh di bawah rata-rata 2023 yang berada di angka 75%.

Lemahnya daya beli masyarakat juga terlihat dari sikap kurang konsumtifnya masyarakat terhadap barang. Sebagai contoh yakni penjualan mobil yang relatif stagnan.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mencatat, penjualan mobil nasional tahun 2013 mencapai 1,23 juta unit. Dan sampai saat ini, angka itu belum terlampaui.

Sementara itu, produksi mobil nasional justru terus naik dan mencapai puncak di tahun 2022. Tercatat produksi mobil nasional mencapai 1,47 juta unit, naik dari tahun 2021 yang sebanyak 1,12 juta unit.

Tanggapan Pemerintah

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tim pengendali inflasi pusat dan daerah memang terus bekerja menjaga tingkat inflasi tahun ini di level 2,5%.

“Inflasi kan memang kita ada tim inflasi, TPIP dan TPID, yang memang mau menurunkan inflasi, dan pasca lebaran kan turun ke 2,5%,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta.

Maka, Airlangga mengatakan, penurunan harga-harga terjadi untuk kelompok bahan pangan. Ia menganggap, tak ada yang salah dengan daya beli masyarakat.

“Ini kan yang turun kan harga-harga pangan, jadi memang itu untuk mengontrol daripada inflasi itu sendiri,” tegasnya.

Ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terganggu dengan kondisi deflasi tersebut. Airlangga meyakini, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 masih akan aman di kisaran 5%.

Siaga Perang Arab! Iran-Hizbullah-Houthi Ngamuk, Bersatu Bom Israel

Iran dan sekutu regionalnya bersumpah melakukan pembalasan atas kematian para pemimpin Hamas dan Hizbullah. Dalam tiga hari terakhir, setidaknya satu komandan Hizbullah tewas sementara dua petinggi Hamas terbunuh dalam sejumlah serangan.

Kolonel Hizbullah, Fuad Shurk misalnya tewas dalam serangan udara Selasa di Beirut, Lebanon, sementara sosok paling terkenal di Hamas, kepala biro politik dan mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh, terbunuh dalam sebuah serangan “proyektil jarak jauh” Rabu, ketika berada di Teheran, Iran.

Kamis, kepala militer Hamas Mohammed Deif juga dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan jet Tempur di Khan Yunis Gaza. Israel mengumumkan operasinya atas Shurk dan Deif namun bungkam soal Haniyeh, yang juga sosok penting dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza.

Sebagaimana dikutip AFP, Jumat (2/8/2024), Iran dan kelompok bersenjata yang didukungnya dilaporkan tengah mempersiapkan “aksi terkoordinasi untuk menghalangi Israel”. Sumber mengatakan hal tersebut saat pejabat Iran di Teheran dan perwakilan dari kelompok yang disebut “Poros Perlawanan” membahas pembalasan atas kematian petinggi Hizbullah dan Hamas.

“Dua skenario dibahas,” kata sumber.

“Tanggapan serentak dari Iran dan sekutunya atau tanggapan bertahap dari masing-masing pihak,” tambahnya menjelaskan lagi.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan memberikan “hukuman keras” atas Ismail Haniyeh di Teheran, yang oleh kelompok itu dituduhkan kepada Israel. Khamamenei juga bersumpah akan membalas dendam.

Dalam laporan ekslusif New York Times (NYT), Khamenei telah mengeluarkan perintah bagi Iran untuk “menyerang Israel secara langsung”. Laman itu mengutip informasi dari tiga pejabat Iran yang mengetahui perintah tersebut, mengatakan arahan tersebut diberikan selama pertemuan darurat untuk Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

“Para pejabat tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk berbicara di depan umum,” muatnya.

“Laporan itu tidak menyebutkan bagaimana atau kapan serangan akan dilakukan,” tambahnya lagi.

Khamenei sendiri tersinggung bagaimana Haniyeh tewas di Iran. Ia mengatakan Zionis telah membunuh tamu yang terhormat di “rumah kami” dan kini akan mendapat hukumannya.


Pemimpin Hizbullah sendiri, Hassan Nasrallah, juga meneriakkan ancaman balas dendam saat berpidato di pemakaman komandan militer tertinggi kelompok Lebanon itu, Shurk. Ia mengatakan Israel dan “mereka yang berada di baliknya harus menunggu tanggapan kita yang tak terelakkan” atas pembunuhan Shukr dan Haniyeh.

“Ini akan terjadi hanya dalam hitungan jam,” katanya.

“Anda tidak tahu batas merah apa yang telah Anda lewati,” kata Nasrallah lagi.

Warga Iran berkumpul untuk prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh dan pengawalnya Wasim Abu Shaaban, di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. (Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)Foto: Warga Iran berkumpul untuk prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh dan pengawalnya Wasim Abu Shaaban, di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. (Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)

Selain Iran dan Hizbullah, kelompok Houthi di Yaman jiga bersumpah akan melakukan “tanggapan militer” terhadap “eskalasi besar” Israel. Menurut mereka Israel telah melakukan langkah yang tak tahu malu dan bahaya.

“Harus ada respons militer terhadap kejahatan ini, yang tidak tahu malu dan berbahaya, dan merupakan eskalasi besar oleh musuh Israel,” kata Abdul Malik al-Huthi dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan prinsip,” khususnya merujuk pembunuhan Haniyeh.

“Musuh, dan mereka yang berada di belakang musuh, harus menunggu tanggapan kita yang tak terelakkan.”

Respons Israel 

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sesumbar negerinya berada pada tingkat persiapan yang sangat tinggi untuk skenario apa pun. Baik defensif maupun ofensif.

“Mereka yang menyerang kami, kami akan menyerang balik,” katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Ia mengeluarkan ancaman dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X.

“Hassan Nasrallah, hentikan pidato sombong, ancaman, dan kebohongan sebelum Anda membayar harga yang mahal,” kata Katz.

“Kami akan bertindak dengan kekuatan penuh untuk memulihkan keamanan bagi penduduk di utara,” ujarnya.

Perang Baru Arab Bakal Meledak?

Sementara itu analis mengatakan akan ada kemungkinan serangan yang sangat kuat dilakukan Iran dan pendukungnya. Ini menjadi “respons yang dikoordinasikan” meski pencegahan terhadap perang baru di Arab ia yakini akan dilakukan Iran dan sekutunya.

“Ini akan sangat memperdalam koordinasi taktis antara Iran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di seluruh wilayah,” kata seorang peneliti dan dosen di Universitas Cardiff, Inggris, Amal Saad menyebut gerakan Palestina Hamas dan Jihad Islam, pemberontak Huthi Yaman, dan pasukan Hashed al-Shaabi Irak.

“Iran dan Hizbullah tidak akan mau bermain di tangan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan memberinya umpan atau amunisi yang ia butuhkan untuk menyeret AS ke dalam perang,” kata Saad.

“Mereka kemungkinan besar akan mencoba untuk mencegah perang sementara juga dengan tegas menghalangi Israel untuk melanjutkan kebijakan baru ini, kejutan dan ketakutan yang ditargetkan ini.”

Analis Iran Ahmad Zeidabadi, yang mengkhususkan diri dalam hubungan internasional, juga mengatakan “respons yang lebih kuat diharapkan dilakukan Teheran”. Tapi tak akan seperti serangan 13 April ke Israel, di mana Iran menembakkan rentetan pesawat nirawak dan rudal setelah serangan

“Pengulangan operasi sebelumnya tidak akan masuk akal, karena rudal dan pesawat nirawak tidak mengenai daerah sensitif atau memiliki efek jera,” katanya.

“Tapi perang yang meluas, habis-habisan, dan di luar kendali mungkin masih dikesampingkan,” tambahnya lagi.

Menurutnya analis Timur Tengah Rodger Shanahan, kelangsungan hidup rezim adalah prioritas utama. Tak hanya bagi Iran tapi juga bagi Hizbullah.

“Mereka akan memberikan banyak tekanan kepada Israel atas nama Palestina, tetapi mereka tidak akan mengambil risiko ancaman eksistensial terhadap mereka,” katanya.