Nasib 37 Juta Rakyat RI Ada di Tangan Menteri Perumahan Era Prabowo

Direktur Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo saat mengunjungi PT Trans Digital Media, Kamis (20/12/2018) (CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)

Adik Presiden Terpilih Prabowo Subianto Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan telah ditunjuk kakaknya untuk mengurus kebijakan perumahan untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

Ia mengaku ditunjuk sebagai Ketua Satgas Perumahan yang akan membidani kembali lahirnya Kementerian Perumahan di era Prabowo. Namun, ia mengatakan enggan ditunjuk oleh Prabowo sebagai Menteri Perumahan ke depan.

“Yang jelas Kementerian Perumahan bisa saya katakan dimunculkan lagi dan dipimpin seorang Menteri Perumahan,” kata Hashim saat menghadiri acara diskusi di Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2024).

“Nomenklaturnya bagaimana, apakah Kementerian Perumahan dan Pengembangan Wilayah atau Perumahan Rakyat itu gimana nanti,” ungkap Hashim.

Hashim menjelaskan, kementerian ini akan dibentuk Prabowo karena program Presiden Joko Widodo untuk membangun 1 juta unit rumah per tahun tidak pernah tercapai. Realisasinya menurut dia hanya mencapai 200 ribu rumah tiap tahunnya.

Sementara itu, saat ini setidaknya ada 10,7 juta orang yang masih antri untuk memiliki rumah melalui Bank BTN, dan 27 juta keluarga sudah memiliki rumah namun sebatas Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH.

“Jadi 37 juta keluarga menunggu rumah layak huni. So, ini kesempatan dunia usaha, ini program dan saya berbangga menjadi Ketua Satgas, saya tidak ada kepentingan di sini,” tegasnya.

Hashim menuturkan, melalui Kementerian Perumahan, Prabowo menargetkan untuk membangun 2 juta unit rumah per tahunnya di pedesaan yang dikhususkan untuk diurus oleh UMKM, BUMDes, hingga Koperasi. Sedangkan di perkotaan targetnya 1 juta unit apartemen tiap tahun untuk para pengembang besar.

“Jadi kawan-kawan di bidang Kadin Perumahan sangat cerah. Industri-industri yang menunjang perumahan, alumunium, besi baja, semen, kayu, ini semua akan menjadi pemasok supplier, ini jadi multiplier efeknya,” ucap Hashim.

Kementerian ini ia pastikan juga akan mengkonsepkan stimulus supaya pengembang lebih giat membangun rumah-rumah yang terjangkau bagi masyarakat. Sebab, penduduk Indonesia kini enggan memiliki anak karena sulit memiliki rumah.

“Karena ada data yang menunjukkan di antara Gen Z dan Milenial, populasi anak-anak itu berkurang dari anak-anak Gen Z, Milenial, Middle Class, tidak mau punya anak kecenderungannya karena perumahan apalagi di kota tidak terjangkau terlalu mahal,” tegasnya.

https://asturiproject.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*