Ketua Badan 3×3 Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) Anthony Gunawan mengatakan bahwa pembentukan liga 3×3 masih membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
Dia menjelaskan, federasi telah berkomitmen untuk terus mengembangkan cabang olahraga tersebut, cuma memang ekosistemnya masih belum semapan 5-on-5, sehingga masih banyak yang harus dipersiapkan untuk mencapai target pembuatan liga.
“Untuk membuat liga dibutuhkan komitmen yang besar dan melibatkan banyak pihak seperti Pemerintah Indonesia, federasi, swasta, dan pemilik klub atau komunitas yang akan tergabung,” kata Anthony di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembentukan liga 3×3 menjadi target jangka panjang Perbasi.
Oleh sebab itu, hal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah memperbanyak turnamen 3×3, serta mendukung dan mendorong berbagai pihak untuk turut serta menyelenggarakan hal serupa di berbagai daerah.
Jika hal itu terus dilakukan, maka ekosistem olahraga-nya akan semakin terbangun dan mapan.
“DPP Perbasi juga dalam proses penyempurnaan program yang akan kami jalankan dari 2025 sampai dengan 2028, bahkan 2029 hingga 2032, blue print-nya itu bertahap mulai dari jangka pendek, jangka menengah, serta jangka panjang, dan arahnya memang ingin membuat liga,” ujar Anthony.
Dia optimistis bisa mencapai target itu karena pertumbuhan 3×3 secara global meningkat pesat, sehingga diharapkan juga berdampak ke dalam negeri.
Ketua Badan 3×3 DPP Perbasi itu juga mengapresiasi penyelenggaraan Mandiri 3×3 Indonesia Tournament 2025 yang diselenggarakan di tujuh kota.
Turnamen itu secara langsung mendongkrak pertumbuhan 3×3 di berbagai wilayah, karena memfasilitasi para pegiat olahraga tersebut untuk bertanding.
Konsistensi selama 4 tahun terakhir oleh penyelenggara, telah membantu Perbasi dengan memperbanyak talent pool untuk calon atlet masa depan.